Thursday, March 1, 2012

Tragedi Tambora

    

Pernah mendengar tentang Gunung Tambora di Sumbawa, kisah kecil berikut tentang kedahsyatan Tambora.




Powerfull letusan Gunung Krakatau dan Tambora




Kematian, penghancuran properti, tanaman dan pemusnahan kelaparan adalah dampak seketika dari dua letusan gunung berapi, tetapi seri yang mengikuti tidak hanya anomali cuaca atau sinar matahari redup, tetapi juga mengubah geo-politik kekuatan lokal dan global.




Tidak ada ukuran horor di Sumbawa, 48.000 orang menemui ajalnya sementara yang lain 36 275 melarikan diri ke pulau lainnya. Letusan Gunung Tambora Sumbawa untuk mengecilkan jumlah penduduk 85 000 jiwa. Situasi politik lokal berubah oleh lenyapnya dua kerajaan, Pekat dan Tambora. Menurut sebuah naskah asli, "di mana kapal bisa berlabuh di negara mantan Tambora."




Tapi gambar ini hanya berasal dari buku harian, naskah asli dan cuaca jurnal. Belum ada penelitian meteorologi dan teknologi komunikasi canggih seperti saat ini. Kemudian seseorang dapat mempertautkan letusan Tambora di Indonesia pertengahan April - sampai pertengahan Juli 1815 dan dampaknya menciptakan di tempat tempat lain di dunia.

Napoleon & Tambora






Letusan besar Gunung Tambora di April 1815 tidak hanya hancur dan hancur tiga kerajaan kecil di Pulau Sumbawa. Selain itu, jauh di Eropa, tepatnya di Belgia tentara di bawah komando penguasa Prancis, Jenderal Napoleon Bonaparte harus bertekuk lutut di tangan Inggris dan Prusia.


Ya, tiga hari setelah letusan dahsyat Gunung Tambora, pada tanggal 18 Juni 1815, Napolean terjebak pasukan musuh. Karena, pada hari cuaca memburuk. Kontinyu curah hujan wilayah. Bahkan, tentara Perancis untuk melawan pertempuran itu.